Nabi Idris as merupakan sosok nabi
dan rasul yang terkenal kesalehannya. Beliau merupakan keturunan keenam dari
Nabi Adam as. Beliau lahir 1.000 tahun setelah wafatnya Nabi Adam as. Nama
aslinya adalah Ukhunuh. Namun karena tekun mempelajari ilmu agama dan
kitab-kitab Allah, maka beliau dikenal dengan nama Idris.
Menurut riwayat, Nabi
Idris as adaalah seorang nabi pertama yang paling pandai menulis dengan bahasa
dan dapat membaca. Karena kemampuannya membaca itu, Allah SWT telah
menurunkan 30 syahifah yang berupa petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya
yang terdiri dari keturunan Qabil yang merupakan putra Nabi Adam as yang
durhaka kepada Allah SWT.
Pandai Menjahit
Selain terkenal
karena kemampuannya dalam menulis dan membaca, beliau juga dikenal sebagai
orang pertama yang mampu menunggang kuda, mengetahui ilmu bintang, pandai
mengira serta memerangi orang yang durhaka kepada Allah SWT. Beliau juga adalah
orang pertama yang pandai menggunting dan menjahit pakaian yang dibuat dari
kulit binatang.
Kehidupan
sehari-harinya selalu diisi dengan kegiatan beribadah kepada Allah SWT serta
menolong orang miskin. Pada saat waktu luang beliau gunakan untuk menjahit
pakaian. Biasanya apabila pakaian itu siap, dia akan memberikannya kepada orang
yang miskin. Di samping itu, setiap hari dia tidak pernah lepas dari berpuasa.
Nabi Idris as
tidak pernah lupa untuk berbakti dan beribadah kepada Allah SWT meskipun dia
sibuk menhadapi tugas-tugas harian. Nabi Idris as juga seorang yang gagah,
beliau memiliki kekuatan luar biasa. Karena itulah beliau dikenali sebagai “Asadul
Usud” atau Singa Dari Segala Singa.
Dengan dikaruniai
Allah SWT sifat gagah itu, Nabi Idris as mampu memerangi orang yang durhaka
kepada Allah SWT. Karena itulah beliau dimuliakan Allah SWT seperti penjelasan
dalam Surat Maryam ayat 56-57. Nabi Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan
agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah kepada Allah serta
memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksaan di
dunia maupun di akhirat.
Nabi Idris as
disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama
yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj.
Ketika Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau
bertemu Nabi Indris as. Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang
mendampinya saat itu ” Siapa orang
ini?” Malaikat jibril menjawab ” Inilah Idris ”
Nabi idris as
diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist ; Ibnu Abbas
berkata, ”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh
seorang tukang kayu, idris seorang penjahit dan musa adalah penggembala” (dari
Al-Hakim)
Nasihat Nabi Idris as
Nabi
Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain
sebagai berikut :
Kesabaran
yang diserai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang bahagia
adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan
amal-amal salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka
ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu, janganlah
bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak
ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan tundukklah kepada pembesarmu serta
penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah. Janganlah
iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karema mereka tidak akan banyak
dan lama menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui kesederhanaan
tidak sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya,
seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperoleh
itu.
Allah
pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Di antara
mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam menunggang kuda,
pada saat itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda, ia dapat menulis.
Ketika itu tidak ada umatnya yang dapat menulis. Ia dapat menjahit pakaian,
pada saat itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian.
Nabi
idris as mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini
berisi jaran kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk
yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya
sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.
Menikam Mata Iblis
Selama masa hidupnya, Nabi Idris as sangat takwa dan saleh, ini yang
membuat iblis dan setan iri hati. Pada suatu hari ketika Nabi Idris as sedang
duduk menjahit baju, tiba-tiba dan entah darimana datangnya, muncullah seorang
laki-laki di depan pintu rumahnya sambil memegang sebutir telur di tangannya.
Iblis yang menyamar sebagai lelaki
itu berkata,
“Ya Nabiyullah,
bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”
Sekilas Nabi Idris as melihat lelaki itu dan dia sudah mengetahui bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.
Nabi Idris as berkata, “Kemarilah, mendekatlah kepadaku dan tanyalah yang engkau mau.”
Iblis menyangka dirinya pandai menyamar dan mendekat Nabi Idris as. Dia terlihat senang karena merasa penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris as. Iblis berkata, “Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”.
Sekilas Nabi Idris as melihat lelaki itu dan dia sudah mengetahui bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.
Nabi Idris as berkata, “Kemarilah, mendekatlah kepadaku dan tanyalah yang engkau mau.”
Iblis menyangka dirinya pandai menyamar dan mendekat Nabi Idris as. Dia terlihat senang karena merasa penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris as. Iblis berkata, “Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”.
“Jangankan
memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini, bahkan ke dalam lubang jarumku
ini pun Tuhanku berkuasa melakukannya,” jawab Nabi Idris as. Lalu dengan
secepat kilat Nabi Idris as menusuk mata iblis dengan jarumnya. Secepat kilat
jarum itu mengenai matanya, dan iblis pun menjerit kesakitan. Dia terkejut dan
tidak menyangka kalau Nabi Idris as akan mengetahui tipu dayanya. Karena mata
iblis tertusuk jarum Nabi Idris, maka matanya telah menjadi buta. Tanpa
membuang waktu, iblis pun lari tunggang langgang hingga hilang dari pandangan
Nabi Idris as.
Suatu ketika banyak manusia
melupakan Allah, sehingga Allah pun menghukum manusia dengan membuat kemarau
yang panjang. Kemudian Nabi Idris pun turun tangan, ia memohon kepada Allah untuk
mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut. Allah menghabulkan permohonan Nabi
Idris itu, musim kemarau pun berakhir, dan hujan deras pun turun.
Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil
Setiap hari
malaikat Izroid dan Nabi Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi
Nabi Idris as mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga
dan neraka?”
Malaikat izroil
pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi
permintaanmu aneh”
Nabi Idris pun di
bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat izroil telah memohon
izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.
Malaikat izroil
berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa
ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut untuk melihatnya”
Kemudian Nabi
Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang,
saya takut sekali kepada azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi
lebih tebal setelah melihatnya”
Saat malaikat
izroil dan Nabi Idris sampai di dekat neraka, Nabi Idris as langsung pingsan.
Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan
menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris
as tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak
ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar
dahsyat, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
Nabi idris
meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di bawah
oleh malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam kepada malaikat
penjaga pintu surga yaitu Malaikat Ridwan, Assalamu’alaikum …” berbeda dengan
malaikat penjaga neraka, malaikat Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya
selalu berseri-seri dan dihiasai dengan senyum yang ramah. Siapaun akan senang
untuk memandangnya. Selain itu juga menampilkan sikap yang amat sopan, lemah
lembut ketika mempersilahkan para penguni surga memasuki tempat yang penuh
kedamaian dan kenikmatan itu.
Tidak berbeda
saat melihat neraka, Nabi Idris nyaris pingsan saat melihat surga, bukan karena
takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan menakjubkan apa yang ada di
surga. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah..” ucapan nabi Idris
berulang-ulang karena ia begitu terpukau oleh keindahan surga.
Dilihatnya
sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir
sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas.
Lalu ada juga istana-istana untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada
pohon yang menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.
Nabi idris juga
mempunyai kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan surga.
Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang sangat
tampan wajahnya. Mereka menampilkan tingkah laku yang baik, dan sopan saat
berbicara. Tiba tiba nabi idris ingin meminum air sungai surga. Nabi idris pun
meminta izin, ”bolehkah saya meminumnya ? Airnya kelihatan sejuk dan segar
sekali”.
Lalu malaikat
izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum,
inilah minuman untuk penguni surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan surga
datang membawa segelas minum yang terbuat dari emas dan perak. Nabi idris
kemudian meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi kesempatan
bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Minuman
yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah
berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillah”.
Setelah nabi
idris puas melihat surga, akhirnya tiba juga waktu baginya untuk meninggalkan
surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi.
Hatinya sudah terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah Yang
Maha Kuasa.
Nabi Idris as pun
berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga
ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,”
Malaikat izroil
pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini
setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan
bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya,”
Namun
Allah merupakan Tuhan Yang Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Allah pun
mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana, dan Nabi Idris merupakan
satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa
ke tempat mulia itu, saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun.
SubhanalloH
BalasHapusWahh bagus sekali!!
BalasHapusSaya suka..
Kembang kan lebih bagus bakat mu😊💪❤