Pada suatu hari, abu nawas dikunjungi oleh seorang pengemis
laki-laki. Pria itu mengatakan belum makan beberapa hari, karena itulah dia
meminta makanan kepada abu nawas. Namun abu nawas tidak memberikan sesuap nasi
atau makanan lainnya yang sangat dharapkan pengemis itu. Sebaliknya, dia
memberikan beberapa pertanyaan.
“Kenapa engkau mengemis? Apa engkau tidak memiliki
pekerjaan?.Tanya Abu Nawas.
“Maaf Tuan, saya sudah lama mencari pekerjaan, tp blm juga
ada yang mau menerima saya bekerja.” Jawab pengemis itu.
“lalu apa engkau bersedia bekerja meskipun pekerjaan itu
berat?” tanya Abu Nawas.
“Asalkan halal saya mau Tuan,” Jawab si pengemis.
Akhirnya Abu Nawas mengantarkan pengemis itu menemui
sahabatnya , Abu Wardah.
Singkat cerita pengemis itu diminta bekerja mencabut rumput .
ternyata pengemis itu seorang pekerja yang rajin dan tangkas. Dalam waktu
singkat saja pekerjaanya pun selesai.
Abu Wardah pun sangat kagum dan tergerak hatinya untuk
memberikan pekerjaan yang lebih serius. Ia pun meminta pengemis itu untuk
memisahkan satu ember kurma menjadi tiga bagian. Yang bagus diletakkan di ember
pertama, sementara yang lumayan bagus diletakkan dikeranjang kedua dan kurma
yang jelek diletakkan dikeranjang ketiga. Namun ia lupa memberikan penjelasan
kepada pengemis itu tentang perbedaan antara yang baik dan yang buruk.
Pada keesokan harinya Abu Nawas datang kerumah Abu Wardah
untuk menanyakan keadaan si pengemis itu. Ia pun menjelaskan bahwa pengemis itu
sangat rajin dan terampil mencabut rumput di ladang sehingga dirinya
menyimpulkan bahwa pengemis itu adalah pekerja yang baik. Maka dari itu Abu
Wardah memberikan pekerjaan yang lebih serius kepadanya.
“sekarang dia bekerja apa?” tanya Abu Nawas.
“tadi malam dia saya suruh memindahkan kurma-kurma menjadi
tiga bagian. Mari kita kesana untuk melihatnya, tentu sudah selesai pekerjaan
itu.”kata Abu Wardah.
Tak lama kemudian keduanyapun sangat terkejut ketika melihat
pengemis itu tidur pulas, tidak mengerjakan pekerjaan yang telah diberikan
kepadanya. Dengan penuh tanya, Abu Wardah pun membangunkan pengemis itu.
“kenapa engkau tidak menyelesaikan pekerjaanmu yang sangat
mudah itu.”tanya Abu Wardah.
“maaf tuan, kalau hanya memindahkan kurma, sesungguhnya itu
mudah, yang sulit adalah membuat keputusan mana kurma baik, lumayan baik, dan
jelek. Karena saya tidak diberi tahu sebelumnya. “ jawab pengemis.
“sungguh itu tak terpikirkan olehku” kata Abu Wardah.
Abu nawaspun tersenyum melihat kejadian itu. Ia
kemudian menegur Abu Wardah karena hanya bisa memberikan tugas saja tapi tidak
mengajarinya dengan baik cara melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar