Minggu, 04 Januari 2015

Abu Nawwas, Menteri Dan Pencuri


Sore hari Ketika asyik bersenandung ria, tiba-tiba Abu nawwas di kagetkan oleh sekelebat bayangan yang menyelinap di samping halaman rumahnya. Abu nawwas pun penasaran dibuatnya, ada apakah gerangan???, siapakah tadi yang berkelebat??, manusiakah??? Atau...???, tanpa pikir panjang lagi dengan sigap Abu nawwas langsung melihat keadaan di belakang rumahnya.

Ketika sampai di halaman belakang rumahnya, Abu nawwas kaget bukan kepalang, karena dia menemukan orang tua yang di penuhi luka memar dan seorang anak kecil yang sedang menangis. Dengan perlahan dan lemah lembut Abu nawwas membawanya kedepan rumah dan menanyakan keadaan orang tua tersebut. "Bapak ini dari mana?, dan ada apa sampai tubuh bapak jadi lebam begini..?, mengapa bapak ketakutan sekali? ", setelah memberi minum air putih, orang tua tersebut menceritakan perihal kejadian yang sedang menimpanya. "saya tadi habis di kejar-kejar orang dan di pukuli hingga babak belur begini, hanya karena saya mencuri sedikit susu domba untuk anak saya ini yang belum makan satu hari ini. Tapi juragan yang punya domba tidak mau peduli dengan alasan yang saya berikan malah menyuruh tukang pukulnya untuk menghajar saya. Makanya saya sembunyi di tempat ini. Saya memang salah karena mencuri susu tanpa ijin kepada yang empunya. Tapi semua saya lakukan demi anak saya. ", mendengar cerita tersebut, tanpa terasa air mata Abu nawwas menetes, dalam hati Abu nawwas berkata sungguh zalim sekali juragan tersebut.


Singkat cerita, setelah mengobati luka memar orang tua itu dan memberikan makanan serta bekal buat perjalanan pulang. Abu nawwas, kembali duduk di depan rumahnya sambil merenungkan kejadian tadi. Dan tanpa di sadari, ternyata kejadian tadi di saksikan juga oleh mentri sang Raja yang memang ada dendam dengan Abu nawwas. Kemudian lewatlah juragan domba dan beberapa tukang pukul di depan mentri. sambil bertanya apakah tadi melihat orang tua dan anaknya lewat jalan ini..?, mentri memberitahukan bahwa tadi ada orang tua dan anaknya mampir tempat Abu nawwas. Dengan cepat juragan tadi mendatangi rumah abu nawass, melihat dari jauh ada juragan domba itu datang, Abu nawwas cepat-cepat masuk ke dalam rumahnya dan duduk di ruang tamu. Tidak lama juragan dan tukang pukulnya tiba dan langsung mengetuk pintu rumah abu nawwas. Dan langsung menanyakan perihal tentang orang tua dan anaknya. Abu nawwas menjawab.."Abu nawas dari tadi anda duduk dalam rumah, apakah melihat orang tua dan seorang anak kecil???, Abu nawwas menjawab “waktu saya di dalam rumah, saya tidak melihat sesorangpun yang lewat di sini," mendengar jawaban itu juragan domba itu diam saja tidak berani bertindak karena abu nawwas sangat di segani dan di sayang oleh Raja. Juragan mengadu kepada mentri, mentri pun tersenyum..terlintas dibenaknya akan membuat malu Abu nawwas di hadapan Raja. Kemudian mentri memberikan saran untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Raja.

Akhirnya Abu nawwas di panggil oleh Raja di persidangan. Raja langsung menanyakan perihal kejadian itu kepada Abu nawwas, dan bertanya.."Abu nawwas, apa benar kamu telah melakukan tindak kejahatan menyembunyikan pencuri dan berbohong..???", padahal kamu adalah penasihat pribadi keluarga kerajaan..,Abu nawas menyangkal semua tuduhan itu dan menanya balik pada Raja. Siapa yang memberikan laporan ini dan mana saksinya. Dengan sigap juragan dan mentri maju ke hadapan Raja. Juragan mengatakan aku yang melapor, dan saksinya ada mentri yang melihat langsung kejadiannya. Suasana sidang menegang...Raja langsung mempersilahkan juragan dan mentri untuk berbicara..juragan domba berkata.." abu nawwas, saya kemaren melihat ada bertanya tentang orang tua dan anaknya, kamu malah mengatakan tidak melihat siapapun. Padahal ada mentri yang melihatnya dan menjadi saksi kejadian kemaren..", Ruang sidang tambah tegang.. Raja pun angkat bicara..,bagaimana abu nawwas, apa pembelaanmu???..dengan tenang dan santai Abu nawwas menjawab pertanyaan Sang Raja..

“Begini kejadiannya Raja, sewaktu kejadian orang tua dan anaknya saya sedang di luar rumah tepatnya di halaman belakang..,dan juragan menanyakan orang tua dan anaknya ketika saya berada dalam rumah di ruang tamu..logikanya jika raja ditanya..oleh juragan dengan pertanyaan..seperti ini.."wahai Raja apakah, raja sewaktu dalam rumah melihat orang tua dan anaknya???..,Raja diam sejenak, kemudian menjawab..ya tentu saja saya bilang tidak melihat karena hanya ada diriku sendiri di dalam rumah tersebut...nah itulah jawaban yang saya berikan kepada juragan domba, apakah saya berbohong..tentu tidak. Malahan saya berkata dengan yang sejujur-jujurnya."

Suasana sidang langsung meriah mendengar jawaban Abu Nawwas, Raja hanya tersenyum. Sedangkan juragan domba dan mentri mukanya jadi merah karena menahan rasa malu atas kebodohan mereka sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar