Minggu, 21 Juni 2015

Membayar dengan krincingan uang



Saat  itu kantong persediaan uang Abu Nawas tengah menipis, Abu Nawas merasa keroncongan. Namun bukan Abu Nawas jika tidak memiliki trik untuk memenuhi hajatnya tersebut.berikut kisahnya.
Pada suatu hari , Abu Nawas melakukan perjalanan panjang. Pada hari itu, perutnya belum terisi nasi sehingga tidak heran jika dia merasakan keroncongan. Namun, ketika memeriksa kantong uangnya,dia hanya menemukan beberapa keping uang, sementara perjalanannya masih jauh. Jika uang itu digunakan untuk membeli sesuatu, ongkos perjalananya tidak akan terbayar.
Meskipun tubuhnya lemas, Abu Nawas tetap bertahan mengayuhkan langkah walaupun gontai. Saat melihat kedai yang ramai pembeli, Abu Nawas tak kuasa untuk tak memasukinya. Dari bali dapur mengepul asap makanan yang sangat lezat. Abu Nawas langsung menghirup kuat-kuat aroma itu. Dari aromanya, Abu Nawas sudah membayangkan sajian yang lezat untuk dirinya. Hal itu dilakukannya berulang kali hingga dirinya merasa cukup.
Saat Abu Nawas sudah merasa cukup puas dengan aroma masakan yang telah dihirupnya itu, diapun meninggalkan kedai tadi. Dengan senyum tipis, dia keluar dari keramaian tersebut. Namun belum jauh dia melangkahkan kakinya meninggalkan kedai itu, tiba-tiba terdengar teriakan dari sang pemilik kedai.
“hai mau kemana, bayar dulu!”teriaknya,
Mendengar teriakan itu, Abu Nawas menghentikan langkahnya. Dengan tenang dia menghadapi orang itu. Meskipu dia keheranan mengapa pemilik kedai itu menghentikan langkahnya, karena tidak ada makanan yang dia makan dikedai itu.
“Enak saja, nyelonong pergi, bayar dulu baru boleh pergi.” Ujar pemilik kedai itu saat didepan Abu nawas.
Lalu Abu nawas tersenyum tipis dan menganggukkan kepala tanda menyetujui perkataan pemilik kedai. Dengan santai abu nawas merogoh kantong uangnya. Kemudian dia ayunkan kantong itu dengan keras hingga terdengar benturan uang koin dengan suara krincing-krincing.
“Ayo mana bayarnyaaa!” teriak pemilik kedai.
“Baik ini bayarnya.” Kata Abu nawas sambil mengocok kembali sakunya dengan keras sehingga menimbulkan bunyi “ krinciing...krincing..”.
“Mana uangnya, dari tadi Cuma suaranya aja.” Ujar pemilik kedai dengan geram. Lalu Abu nawas menjawab “itu tadi bayarnya, aku bayarnya pakai suaranya saja, sebab di warungmu aku hanya dapat baunya saja...!”.
Mendengar itu, pemilik kedai hanya bisa tersenyum malu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar