Minggu, 23 Agustus 2015

Menyadarkan Pengemis



Pada suatu hari, abu nawas dikunjungi oleh seorang pengemis laki-laki. Pria itu mengatakan belum makan beberapa hari, karena itulah dia meminta makanan kepada abu nawas. Namun abu nawas tidak memberikan sesuap nasi atau makanan lainnya yang sangat dharapkan pengemis itu. Sebaliknya, dia memberikan beberapa pertanyaan.
“Kenapa engkau mengemis? Apa engkau tidak memiliki pekerjaan?.Tanya Abu Nawas.
“Maaf Tuan, saya sudah lama mencari pekerjaan, tp blm juga ada yang mau menerima saya bekerja.” Jawab pengemis itu.
“lalu apa engkau bersedia bekerja meskipun pekerjaan itu berat?” tanya Abu Nawas.
“Asalkan halal saya mau Tuan,” Jawab si pengemis.
Akhirnya Abu Nawas mengantarkan pengemis itu menemui sahabatnya , Abu Wardah.
Singkat cerita pengemis itu diminta bekerja mencabut rumput . ternyata pengemis itu seorang pekerja yang rajin dan tangkas. Dalam waktu singkat saja pekerjaanya pun selesai.
Abu Wardah pun sangat kagum dan tergerak hatinya untuk memberikan pekerjaan yang lebih serius. Ia pun meminta pengemis itu untuk memisahkan satu ember kurma menjadi tiga bagian. Yang bagus diletakkan di ember pertama, sementara yang lumayan bagus diletakkan dikeranjang kedua dan kurma yang jelek diletakkan dikeranjang ketiga. Namun ia lupa memberikan penjelasan kepada pengemis itu tentang perbedaan antara yang baik dan yang buruk.
Pada keesokan harinya Abu Nawas datang kerumah Abu Wardah untuk menanyakan keadaan si pengemis itu. Ia pun menjelaskan bahwa pengemis itu sangat rajin dan terampil mencabut rumput di ladang sehingga dirinya menyimpulkan bahwa pengemis itu adalah pekerja yang baik. Maka dari itu Abu Wardah memberikan pekerjaan yang lebih serius kepadanya.
“sekarang dia bekerja apa?” tanya Abu Nawas.
“tadi malam dia saya suruh memindahkan kurma-kurma menjadi tiga bagian. Mari kita kesana untuk melihatnya, tentu sudah selesai pekerjaan itu.”kata Abu Wardah.
Tak lama kemudian keduanyapun sangat terkejut ketika melihat pengemis itu tidur pulas, tidak mengerjakan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya. Dengan penuh tanya, Abu Wardah pun membangunkan pengemis itu.
“kenapa engkau tidak menyelesaikan pekerjaanmu yang sangat mudah itu.”tanya Abu Wardah.
“maaf tuan, kalau hanya memindahkan kurma, sesungguhnya itu mudah, yang sulit adalah membuat keputusan mana kurma baik, lumayan baik, dan jelek. Karena saya tidak diberi tahu sebelumnya. “ jawab pengemis.
“sungguh itu tak terpikirkan olehku” kata Abu Wardah.
Abu nawaspun tersenyum melihat kejadian itu. Ia kemudian menegur Abu Wardah karena hanya bisa memberikan tugas saja tapi tidak mengajarinya dengan baik cara melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar