Minggu, 07 September 2014

Abu Nawas Menjual Untanya




Akibat kecerdasan yang dimiliki, abu nawas mampu menjual seekor unta biasa dengan harga tinggi. Unta itu dijual kepada saudagar kaya yang sombong. Karwena kesombongan itu juga saudagar tersebut akhirnya masuk kejurang.
Pada suatu hari Abu Nawas hendak menjual seekor unta miliknya yang ajaib karena membutuhkan uang, akhirnya pergilah Abu Nawas ke negeri seberang dengan harapan dapat meraih untung yang banyak.

Namun belum sampai ke negeri seberang, Abu Nawas bertemu dengan saudagar kaya yang rumahnya berada di daerah pegunungan yang berdekatan dengan jurang, kebetulan saudagar itu melihatnya membawa unta dan seketika saudagar itu bingung dan bertanya pada Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas hendak kemana engkau bersama unta jelek itu" (ujarnya sambil tertawa).

Dengan tenang Abu Nawas menjawab "Wahai saudagar kaya, Aku hendak menjual unta ini karena aku membutuhkan uang"

"Telah jatuh miskinkah kau Abu Nawas (tertawanya semakin keras), mana ada orang yang mau membeli unta jelek itu" ujarnya

"Janganlah karena Engkau kaya, Engkau bisa mengatakan makhluk ini jelek, makhluk ini lebih pintar darimu wahai saudagar yang sombong " jawabnya.

(Kaget mendengar jawaban Abu Nawas, saudagar pun berhenti tertawa dan marah kepada Abu Nawas)

"Kau hendak membandingkan Aku dengan unta jelek ini” katanya (sambil melotot)"

"Ya, jika kau ingin bukti bahwa dia lebih pintar darimu, maka belilah unta ini. Tapi pasti kau tak berani membelinya karena kau takut dikalahkan oleh kepintaran untaku“ kata abu nawas mulai memutar otaknya agar si saudagar ini mau membeli untanya..

"aku bisa dikalahkan oleh unta jelekmu? Baiklah, akan aku beli unta jelek ini dan kita lihat siapa yang lebih pintar, berapa hendak engkau menjualnya?" Jawab Saudagar dengan sombong.

"akan kujual unta ini dengan harga 400 dirham dan dengan syarat tertentu, apakah Engkau sanggup?" tanya Abu Nawas.

"Aku beli unta ini 800 dirham, apa engkau setuju? sebutkan syaratnya Aku tidak mau berlama-lama denganmu" jawab saudagar dengan senyum sinis.

"Alhamdulillah (sambil menjauh dari unta), dengan senang hati akan Aku terima uang tersebut, namun engkau harus ikhlas juga. Adapun syaratnya adalah unta ini akan berjalan saat engkau berucap Alhamdulillah, dan saat engkau berucap Astagfirullah maka akan berhenti, apa Engkau memahaminya?" tanya Abu Nawas.

"Wah hanya itu (sembari tertawa keras) ,ternyata yang engkau sebut unta jelek ini pintar hanya sebegitu saja. Baiklah, bawa kemari untamu" Jawab sultan sambil tertawa meremehkan.

Kemudian saudagar ini menyerahkan uang kepada Abu Nawas dan selanjutnya dia menaiki unta ini dan berkata : "Hai abunawas, lihat akan kutunggangi ini unta"

Sambil menaiki unta itu saudagar pun berkata : "Alhamdulillah" dan unta pun berjalan, tak lama kemudian dia berucap "Astagfirullah" dan unta pun berhenti.

Kaget karena apa yang diucapkan abu nawas terbukti benar akhirnya dia pun kesenangan dan mengucapkan "Alhamdulillah" lagi dan tanpa sadar unta ini berjalan kencang dan rupanya saudagar tidak mengetahui bahwa dia akan masuk ke jurang, karena panik untanya tidak berhenti saudagar itupun semakin panik “ abu nawas tolong,...” teriaknya.
Bacalah istighfar saudagar!” teriak abu nawas dari kejauhan. akhirnya dia pun teringat kata-kata abunawas dan berkata "Astagfirullah" berkali-kali. maka berhenti juga itu unta tepat di pinggir jurang. Namun karena kebodohannya merasa telah selamat setelah unta itu berhenti, saudagar ini refleks dan spontan berucap "Alhamdulillah" dan seketika tiu pula si unta kembali berjalan hingga keduanya pun masuk bersama unta itu ke jurang dan untungnya hanya sedalam 1,5 meter.

Dari kejauhan abunawas tertawa terpingkal-pingkal melihat saudagar yang sombong itu jatuh karena lupa akan syaratnya. Lantas ia pergi dengan membawa dirham yang banyak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar