Minggu, 01 Februari 2015

Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara

Pada suatu hari berkumpullah di istana raja Mesir  para pembesar, penasehat dan para hakim yang sengaja diundang oleh Raja untuk membahas tentang mimpi yang sangat memusingkan dan menakutkan hatinya. Ia bermimpi seakan-akan melihat tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus. Disamping itu ia melihat pula dalam mimpinya tujuh butir gandum hijau disamping tujuh butir yang lain kering. namun tak seorangpun dari para pembesar keraja'an yang di undang itu yang mampu meramal tentang mimpi Raja ,bahkan sebagian dari mereka menganggapkannya sebagai mimpi biasa ,dan menyarankan kepada Raja untuk melupakan saja mimpi itu dan membuangnya jauh-jauh di dalam fikirannya.

Pelayan Raja, pemuda yang pernah berkenalan dengan Nabi Yusuf di dalam penjara, pada saat pertemuan Raja dengan para tamu undangan, lalu teringat olehnya pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu ia akan dikeluarkan dari penjara dan bahwa arti mimpi yang diberikan oleh Nabi Yusuf tentang mimpinya kala itu adalah benar adanya, telah terjadi sebagaimana yang telah di ramalkan oleh Nabi Yusuf. Ia lalu memberanikan diri menghadap sang Raja dan berkata:" Wahai Paduka Tuanku..! Hamba mempunyai seorang kenalan di dalam penjara yang pandai menafsirkan mimpi. Ia orang yang pintar, ramah dan berbudi pekerti luhur. Ia tidak berdosa dan tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia dipenjara hanya karena fitnah dan tuduhan palsu belaka. Ia telah memberi tafsir mimpi hamba sewaktu hamba berada dalam penjara bersamanya dan ternyata apa yang di ramalnya mengenai mimpi hamba  tepat dan benar sesuai dengan apa yang hamba alami. Jika Paduka berkenan, hamba akan pergi mengunjunginya di penjara untuk menanyakan  tentang  mimpi Paduka."

Dengan ijin Raja, pergilah pelayan itu mengunjungi Nabi Yusuf dalam penjara. Ia menyampaikan kepada Nabi Yusuf tentang mimpi sang Raja yang tak seorang pun dari para penasihatnya mampu menafsirkan mimpi sang Raja. Ia mengatakan kepada Nabi Yusuf ,,jika mampu meramal mimpi sang Raja, mungkin sekali ia akan dibebaskan dari penjara dan dengan demikian akan berakhirlah penderitaan yang akan di jalaninya bertahun-tahun dalam penjara.
     
Lalu  Nabi Yusuf  menguraikan tafsir tentang mimpi sang Raja:" Negara akan menghadapi masa makmur, subur selama tujuh tahun, yang mana tumbuh-tumbuhan dan semua tanaman gandum, padi dan sayur mayur akan mengalami masa panen yang baik dan membawa hasil bumi berlimpah-ruah, kemudian akan terjadi musim kemarau panjang selama tujuh tahun berikutnya, dimana sungai Nil tak lagi mengalirkan air yang cukup untuk mengairi ladang-ladang yang kering. tumbuh-tumbuhan dan tanaman rusak diserang hama sedang persediaan bahan makanan, hasil panen di tahun-tahun sebelumnya sudah habis dimakan. Akan tetapi, Nabi Yusuf melanjutkan keterangannya, setelah mengalami kedua musim tujuh tahun itu akan tibalah tahun basah di mana hujan akan turun dengan lebatnya menyirami bumi yang kering dan kembali menghijau ,hasil bumi melimpah ruah kembali.
      " Maka jika ramalanku ini menjadi kenyataan ," Nabi Yusuf berkata lebih lanjut,"seharusnya kamu menyimpan baik-baik apa yang dihasilkan dalam tahun-tahun subur, serta berhemat dalam penggunaannya untuk persiapan menghadapi masa kering, agar supaya terhindar dari bencana kelaparan dan kesengsaraan."

Setelah Raja mendengar penjelasan dari pelayan dan apa yang diceritakan oleh Nabi Yusuf tentang mimpinya, merasa sangat puas sangat masuk akal dan dapat dipercayai bahwa apa yang telah diramalkan oleh Yusuf akan menjadi kenyataan. Ia memperoleh kesan bahwa Yusuf yang telah memberi tafsir mimipi yang tepat itu adalah seorang yang pandai dan bijaksana dan akan sangat berguna bagi negara jika ia ditempatkan di istana menjadi penasihat dan pembantu kerajaan. Maka disuruhnya kembali si pelayan ke penjara untuk membawa Yusuf menghadap kepadanya di istana.
Nabi Yusuf sudah cukup hidup menderita sebagai orang tahanan yang tak berdosa, dan ingin segera keluar dari penjara yang mencekam hatinya itu. namun ia enggan keluar dari penjara sebelum masalah dengan isteri Kepala Polisi diluruskan terlebih dahulu dan sebelum tuduhan serta fitnahan yang di tuduhkan atas dirinya . Nabi Yusuf ingin keluar dari penjara sebagai orang yang suci bersih dan terbebas dari semua tuduhan ,fitnahan dan tipu-daya yang bertujuan menutupi dosa istri Kepala Polisi Negara sendiri.

Raja Mesir yang sudah banyak mendengar tentang Nabi Yusuf dan terkesan oleh kepiawaian mengurai arti mimpi secara rinci dan jelas, makin merasa hormat kepadanya. mendengar tuntutannya agar diselesaikan lebih dahulu soal tuduhan dan fitnahan yang dituduhkan atas dirinya sebelum ia dikeluarkan dari penjara. Hal ini menandakan kejujuran, kesucian hati dan kebesaran jiwanya bahwa ia tidak ingin dibebaskan atas dasar pengampunan tetapi ingin dibebaskan karena ia bersih dan tidak bersalah serta tidak berdosa.
Tuntutan Nabi Yusuf diterima oleh Raja Mesir dan segera dikeluarkan perintah mengumpulkan para wanita yang telah menghadiri jamuan makan di rumah Zulaikha dan yang ujung jari tangannya teriris ketika melihat Nabi Yusuf. Di hadapan Raja mereka menceritakan tentang apa yang terjadi  dalam jamuan makan itu ,serta percakapan dan yang mereka lakukan dengan Nabi Yusuf. Mereka menyatakan dan menerangkan tentang diri Nabi Yusuf, bahwa ia seorang yang jujur, soleh, bersih dan bukan pula dia yang salah dalam hal antara Nabi Yusuf dengan Zulaikha. Zulaikha pun dalam pertemuan itu mengakui bahwa memang dialah yang bersalah, karena telah menggoda Nabi Yusuf ,dan diapula lah yang menyuruh suaminya agar memenjarakan Yusuf untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa dialah yang salah dan  dialah yang memperkosa kehormatannya.
     Hasil pertemuan Raja dengan para wanita itu di umumkan agar diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat dan dengan demikian terungkaplah tabir yang meliputi Yusuf dan Zulaikha. Maka atas, perintah Raja, dikeluarkanlah Nabi Yusuf dari penjara secara hormat, bersih dan bebas dari segala tuduhan.


1 komentar: