Kamis, 02 April 2015

MENJADI ORANG TERBIJAK




P
ada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak.  Tak jelas apa yang menuntun ketiga orang bijak tersebut hingga sampailah mereka pada suatu hari didesa Abu Nawas.
Tanpa basa basi, dengan lasana waktu yang mendesak , ketiga orang tersebut meminta beberapa warga untuk mengajukan diri agar mau menjawab pertanyaan yang akan dilemparkan oleh ketia orang tersebut. Semuapun menggelengkan kepala tanda tak mau.
Namun tak lama kemudian, orang- orang desa pun menyodorkan abu nawas sebagai wakil orang-orang yang bijak untuk mewakili desa mereka. Abu nawas dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan disekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton  mereka berbicara.
Orang bijak pertama bertanya kepada Abu nawas. “ dimana pusat bumi ini?”
“Tepat dibawah telapak kaki saudara.” Jawab Abu nawas.
“ Bagaimana saudara bisa buktikan hal itu?” tanya kembali orang bijak pertama tadi.
“kalau tidak percaya, ukur saja sendiri “. Jawab Abu nawas
Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab. Melihat orang bijak pertama kalah oleh Abu Nawas, tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan .
“ Berapa banyak jumlah bintang yang ada dilangit?”.
“ Abu Nawas menjawab, “ Bintang-bintang yang ada dilangit itu jumlahnya sama dengan rambut-rambut yang tumbuh di keledai saya ini.”
“ Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?” tanya orang bijak itu lagi.
 “Nah kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada dikeledai itu dan nanti saudara akan tahu kebenarannya.” Jawab Abu nawas dengan enteng.
“kalau itu sih bicara ngawur, bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai? Tanya orang bijak lagi dengan kebingungan.
Abu Nawaspun menjawab “ nah, kalau saya ngawur , kenapa anda juga mengajukan pertanyaan seperti itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang dilangit?”
Mendengar jawaban itu si bijak kedua itu pun tidak lagi melanjutkan pertanyaannya.
Mengetahui kedua rekannya tak brerdaya atas setiap jawaban yang diberikan oleh Abu nawas, maka orang bijak yang ketiga pun mengajukan pertanyaan. Diantara ketiganya, orang yang ketiga inilah yang katanya paling bijak. Dirinya benar-benar terusik oleh setiap jawaban cerdik yang diberikan oleh Abu nawas.
“Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara  katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu? “ tanya orang bijak yang ketiga dengan ketus.
“Saya tahu jumlahnya. Jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut saudara”. Jawab Abu nawas dengan santainya.
“Bagaimana anda bisa membuktikan hal itu?”. Tanya orang bijak itu lagi.
“Oh, kalau itu sih mudah. Begini saudara mencabut sehelai bulu dari keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru,” jawab Abu Nawas dengan penuh semangat.
Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan mereka bertigapun akhirnya kembali ke negeri asal;nya. Sementara itu orang-orang desa yang menyaksikannya semakin bahwa Abu nawas adalah yang terbijak diantara ketiga orang tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar