Minggu, 20 Juli 2014

Tinggalkan Salat, Jenasah Dicabik Malaikat




Kehidupan di alam kubur adalah nyata. Semua orang pasti akan mengalaminya. Dizaman umar bin Abdul Aziz Ra, terdapat pemuda yang mati meninggalkan salat. Di dalam kubur, jasadnya dicabik-cabik malaikat. Nauzubillah!
Kisah tersebut diriwayatkan Umar Bin Abdul Aziz saat tengah mengurusi jenasah salah seorang kerabatnya, sebut saja namanya Komar. Setelah dimandikan, dikafani, dan disalati, kemudian jenasah itu dibawa kepemakaman umum. Tak memakan waktu terlalu lama, jenazah pemuda lajang itu pun telah selesai dikuburkan. Orang-orangpun lalu meninggalkan makam tersebut.
Begitu juga dengan Umar, Namun beberapa langkah dirinya meninggalkan makam itu, tiba-tiba Umar mendengar suara yang datang dari makam baru itu. Umar menduga suara itu datangnya dari malaikat yang bertugas di lama kubur. “ Wahai Umar Bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini? ” kata suara itu.
“ Tentu, ceritakanlah kepadaku “  jawab Umar penasaran.
“ Akan Aku bakar kain kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya, serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota bandanya? ” ujar suara dari dalam kubur dengan agak keras.
Daging di cabut.
Mendapat jawaban dari suara itu, Umar heran. “ lalu, apa yang terjadi pada anggota badannya?” tanya umar lagi.
“ Aku cabut degingnya satupersatu dari telapak tangannya, lalu dari tangan ke lengan, dan dari lengan menuju pundak. Kucabut pula lutut dari pahanya. Lalu paha dari lututnya. Kucabut pula lutut dari betis. Dari betis menuju telapak kakinya,” Kata suara itu menyeramkan.
“ Ceritakan kepadaku, apa yang dilakukan jenazah itu didunia sehingga ia mendapatkan siksa kubur itu? ” Kata umar sekali lagi
  ketahuilah, Umar dunia hanya sedikit. Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan.Pemuda ini larut dalam kenikmatan dunia yang semu sehingga melupakan Allah SWT, Pemuda ini telah lalai dengan salat,” ujar suara yang diperkirakan dari malaikat munkar dan nakir itu.
Fitnah dunia
Mendengar penjelasan suara tersebut, Umar menangis. Ia banyak merenung dan menghimbau kepada orang-orang yang masih hidup untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, diantaranya melaksanakan salat, puasa dan sebagainya. Umar semakin giat mengingatkan kepada umat manusia, tentang  hakikat kesenangan dunia yang kadang menipu.
“ Celaka jenazah yang tertipu oleh dunia, di kubur tidak ada perbedaan siang dan malam, tertutup kesempatan beramal, serta mereka berpisah dengan kekasih dan keluarga. Istri-istrinya dinikahi orang lain. Anak-anaknya bebas bermain. Kerabatnya sibuk membag-bagi rumah dan harta tinggalannya, karenanya tingkatkan ibadah kepada Allah SWT,” demikian salah satu dakwah umar mengingatkan siksa kubur. Selain rajin mengingatkan umat islam lainnya, Umar juga banyak membuat syair tentang alam kubur. Salah satunya syairnya berbunyi, “ Wahai yang menjadi penghuni kubur esok hari bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana  minyakmu ( wewangian untuk orang mati ) dan diman dupamu? Bagaimana nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi. Celakalah aku, dari bagian tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku dalam keadaan bagaimana akau kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang diturunkan oleh rabbku? ”
Bila membaca syair itu, umar akan terus menangis seolah telah merasakan kepahitan dari siksa kubur itu. Namun tak lama kemudian, akhirnya Umar meninggal dunia. Ia meninggal dunia dalam keadaan penuh tobat kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar