Kehidupan di alam kubur adalah nyata. Semua orang pasti akan
mengalaminya. Dizaman umar bin Abdul Aziz Ra, terdapat pemuda yang mati
meninggalkan salat. Di dalam kubur, jasadnya dicabik-cabik malaikat. Nauzubillah!
Kisah tersebut diriwayatkan Umar
Bin Abdul Aziz saat tengah mengurusi jenasah salah seorang kerabatnya, sebut
saja namanya Komar. Setelah dimandikan, dikafani, dan disalati, kemudian
jenasah itu dibawa kepemakaman umum. Tak memakan waktu terlalu lama, jenazah
pemuda lajang itu pun telah selesai dikuburkan. Orang-orangpun lalu
meninggalkan makam tersebut.
Begitu juga dengan Umar, Namun beberapa
langkah dirinya meninggalkan makam itu, tiba-tiba Umar mendengar suara yang
datang dari makam baru itu. Umar menduga suara itu datangnya dari malaikat yang
bertugas di lama kubur. “ Wahai Umar Bin
Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau
cintai ini? ” kata suara itu.
“ Tentu, ceritakanlah kepadaku “
jawab Umar penasaran.
“ Akan Aku bakar kain kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya,
serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan
anggota bandanya? ” ujar suara dari dalam kubur dengan agak keras.
Daging di
cabut.
Mendapat jawaban dari suara itu,
Umar heran. “ lalu, apa yang terjadi pada
anggota badannya?” tanya umar lagi.
“ Aku cabut degingnya satupersatu dari telapak tangannya, lalu dari
tangan ke lengan, dan dari lengan menuju pundak. Kucabut pula lutut dari
pahanya. Lalu paha dari lututnya. Kucabut pula lutut dari betis. Dari betis
menuju telapak kakinya,” Kata suara itu menyeramkan.
“ Ceritakan kepadaku, apa yang dilakukan jenazah itu didunia sehingga
ia mendapatkan siksa kubur itu? ” Kata umar sekali lagi
“ ketahuilah, Umar dunia hanya
sedikit. Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan.Pemuda ini larut dalam
kenikmatan dunia yang semu sehingga melupakan Allah SWT, Pemuda ini telah lalai
dengan salat,” ujar suara yang diperkirakan dari malaikat munkar dan nakir
itu.
Fitnah
dunia
Mendengar penjelasan suara
tersebut, Umar menangis. Ia banyak merenung dan menghimbau kepada orang-orang
yang masih hidup untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, diantaranya
melaksanakan salat, puasa dan sebagainya. Umar semakin giat mengingatkan kepada
umat manusia, tentang hakikat kesenangan
dunia yang kadang menipu.
“ Celaka jenazah yang tertipu oleh dunia, di kubur tidak ada perbedaan
siang dan malam, tertutup kesempatan beramal, serta mereka berpisah dengan
kekasih dan keluarga. Istri-istrinya dinikahi orang lain. Anak-anaknya bebas
bermain. Kerabatnya sibuk membag-bagi rumah dan harta tinggalannya, karenanya
tingkatkan ibadah kepada Allah SWT,” demikian salah satu dakwah umar
mengingatkan siksa kubur. Selain rajin mengingatkan umat islam lainnya, Umar
juga banyak membuat syair tentang alam kubur. Salah satunya syairnya berbunyi, “ Wahai yang menjadi penghuni kubur esok
hari bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana
minyakmu ( wewangian untuk orang mati ) dan diman dupamu? Bagaimana
nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi. Celakalah aku, dari bagian
tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku dalam
keadaan bagaimana akau kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku
meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang diturunkan oleh rabbku? ”
Bila membaca syair itu, umar akan
terus menangis seolah telah merasakan kepahitan dari siksa kubur itu. Namun tak
lama kemudian, akhirnya Umar meninggal dunia. Ia meninggal dunia dalam keadaan
penuh tobat kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar