Minggu, 28 Desember 2014

KISAH UNTA PENYELAMAT RASULULLAH SAW



Setelah berbagai usaha kaum Quraisy untuk menghalagi penyebaran agama Islam mengalami kegagalan, maka Abu Jahal semakin benci terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Bahkan Kebencian Abu Jahal melebihi kebencian Abu Lahab terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
 Melihat agama Islam semakin menyebar luas, Abu Jahal pun berkata kepada kaum Quraisy  "Hai kaumku! Janganlah sekali-kali kalian membiarkan Muhammad menyebarkan ajaran barunya dengan sesuka hatinya. Dia telah menghina agama nenek moyang kita, dia menghina Tuhan yang kita sembah. Demi Tuhan, aku berjanji kepada kamu sekalian, bahwa Besok aku akan membawa batu ke Masjidil Haram untuk dilemparkan ke kepala Muhammad ketika dia sujud. Setelah itu terserah kalian semua, mau menyerahkan aku kepada keluarganya, atau tetap membelaku dari ancaman para pengikutnya.
Orang-orang yang menghadiri pertemuan itu merasa senang dan bangga dengan ucapan  Abu Jahal sebab jika Abu Jahal berhasil membunuh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, maka segala keresahan dan kesusahan yang mereka rasakan selama ini akan sirna akibat kegiatan dakwah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dalam menyebarkan agama islam di kalangan mereka.
Dalam pertemuan tersebut, banyak tamu undangan yang mengira jika akan terjadi pesta perayaan  karena telah berhasil menyingkirkan Nabi Muhammad Saw. Menurut perkiraan mereka, hal yang mudah pastinya jika harus membunuh Nabi Muhammad yang dimulyakan Allah. Di sisi lain mereka tidah tahu bahwa Allah tidak akan sekali-kali membiarkan kekasih-Nya diancam dan diperlakukan seperti binatang.
Dengan perasaan bangga, keesokan harinya di suatu pagi yang cerah, Abu Jahal pergi ke Ka’bah ,tempat biasa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersembahyang. Dengan berlagak seperti seorang satria, Abu Jahal berjalan dengan membawa sebongkah batu besar di tangan sambil diiringi oleh beberapa orang Quraisy. Abu jahal sengaja mengajak mereka dengan tujuan agar orang-orang kaum quraisy tersebut menyaksikan  bagaimana nanti Abu Jahal melemparkan batu itu diatas kepala Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sepanjang perjalanan menuju ka’bah, Abu Jahal tersenyum sendiri membayangkan keadaan Rasulullah setelah tertimpa batu tersebut. dan reaksi para kaum Quraisy yang akan menyebutnya sebagai pahlawan.   Saat tiba didepan masjidil haram, rasulullah yang hendak mengerjakan solat tidak menyadari keberadaan abu jahal dan pengikutnya yang telah siap melancarkan niat jahatnya. Secara perlahan-lahan Abu Jahal berjalan menghampiri Rasulullah yang sedang solat. Dari kejauhan para pengikut abu jahal memperhatikan tindakanya tersebut dengan perasaan cemas. Namun siapa sangka saat akan melemparkan batu yang dipegang, tiba-tiba abu jahal seperti melihat seekor unta yang sangat besar didepanya dan siap untuk menendang abu jahal jika dia meneruskan niatnya. Muka abu jahalpun langsung berubah pucat pasi. Tak pelak Kejadian itupun membuat para pengikutnya tercengang keheranan dan berusaha cepat-cepat membawa pergi abu jahal sebelum keberadaannya diketahui oleh Rasulullah.
Setelah merasa ditempat yang aman, Abu jahal lengsung dicerca berbagai pertanyaan oleh para kaum quraisy,  tentang apa yang sebenarnya terjadi. "Apakah sebenarnya yang terjadi kepada engkau, Abu Jahal? Mengapa engkau tidak melemparkan batu itu ke kepala Muhammad ketika dia sedang sujud tadi?" akan tetapi abu jahal tetap diam membisu dan membuat orang-orang yang ada disitu semakin keheranan.
Rupanya abu jahal teringat akan kejadian yang pernah menimpanya sebelumnya dimana Abu jahal pernah merampas harta seorang nasrani yang kemudian diadukan kepada Rasulullah. Pada saat itu dia tidak berani berkata apa-apa kepada rasulullah  karena dia melihat ada dua ekor harimau yang menjadi pengawalnya saat itu.
Usai mendengarkan apa yang baru saja menimpa abu jahal, para kaum quraisy merasa kecewa dan menganggap semua yang disampaikanya itu hanyalah omong kosong belaka karena pada saat itu mereka sama sekali tidak melihat adanya unta sebagaimana dimaksud abu jahal dalam ceritanya. Sejak kejadian tersebut para kaum Quraisy tak lagi mempercayai apapun yang dikatakan Abu Jahal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar