Rabu, 17 Desember 2014

Selamat Dari Jebakan Abu Jahal




Abu jahal mengalami puncak kebencian pada nabi muhammad SAW sehingga ia membuat jebakan . akan tetapi jebakan itu justru mengenai dirinya sendiri, meski demikian Rasulullah SAW tetap menolong Abu Jahal dari jebakan itu.
Syeikh Umar bin Hasan mengisahkan bahwa abu jahal tidak pernah berhenti dari usahanya untuk menghancurkan dakwah rasulullah SAW, bahkan bernafsu untuk menghabisi nyawa beliau. apalagi setelah melihat perkembangan dakwah Nabi SAW yang semakin bertambah pengikutnya.
Abu Jahal lantas mengumpulkan antek-anteknya agar menggali lubang yang dalam(sumur). Setelah sumur tergali cukup dalam, kemudian diatasnya ditutup dengan potongan pelepah kurma. Lalu, ditutup lagi dengan daun dan rumpiut kering, serta ditaburi pasir secukupnya. Sehingga tidak tampak sama sekali kalu didalamnya adalah galian sumur yang dalam sekali. Sumur itu sengaja dikali tepat ditengah jalan pintas antara rumah Rasulullah dan ka’bah, dimana Nabi biasa melintasinya setiap kali menunaikan tawaf.
ABU JAHAL SAKIT
Namun sampai beberapa hari usaha itu belum membuahkan hasil. karena itulah Abu Jahal berpura-pura sakit keras dan menyuruh budaknya agar memberitahukan sakit nya itu kepada Nabi. Dengan harapan, sang kemenakan akan menengoknya.
Rasulullah SAW yang kala itu masih menempati rumah Alm. Kakeknya, Abdul mutholib, memang tidak jauh dari rumah Abu Jahal. Dan jalan pintas kearah Ka’bah adalah sejalur dengan jalan kerumah Abu Jahal. Sebagai kemenakan yang berbakti, Rasulullah SAW tetap menghormati Abu Jahal. Maka ketika diberitahu ia sakit keras, bergegaslah beliau berangkat untuk menengok pamanya itu.
Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba Malaikat Jibril datang mencegah seraya memberitahukan bahwa berita sakitnya Abu Jahal adalah tipu muslihat belaka, agar beliau terjerumus ke dalam ranjau yang sengaja ia buat.
Maka beliaupun mengurungkan niatnya dan membalikkan langkahnya pulang ke rumah. Rupa-rupanya sedari tadi Abu Jahal mengintai dari balik kamarnya, sehingga ia kecewa berat ketika melihat rasulullah SAW membalikkan langkahnya. Ia segera melompat dari kamarnya kemudian berlari mengejar langkah kemenaknnya, seraya berteriak memanggil-manggil, “ Hai Muhammad. Hai muhammad ...”
MASUK SUMUR
Abu Jahal lupa terhadap ranjau yang dipasangnya sendiri itu. Ranjau itu terinjak dan tubuhnya terperosok kedalam sumur yang dibuatnya sendiri. para budaknya pun terkejut. Lantas, mereka berusaha cepat-cepat menolongnya dengan mengulurkan tangan mereka, tapi masih belum bisa menggapai tangan Abu Jahal. Maka dicarilah seutas tali  dan diulurkan ke dalam sumur, namun tetap belum tergapai oleh tangan tuannya. Maka disambungkanlah tali itu dengan tali yang lain. Anehnya, tiap kali tali ditambah panjangnya, bertambah pula kedalaman sumur itu, sehingga memperlama waktu Abu jahal berada di dalam sumur.
Abu jahal menyuruh orang-orangnya memanggil Muhammad untuk menolongnya. Dengan sifat kemuliaannya, Rasulullahpun mengulurkan tangannya. Dan mukjizat terjadi, dengan sekali julur saja, kedua tangan Abu Jahal dapat meraihnya dan dan keluar dari sumur dengan selamat. Begitulah teladan Rasulullah dalam menghadapi orang-orang yang jahat dan ingin mencelakakannya. Beliau membalasnya dengan kebaikan. Dan ini membuat musuh-musuhnya malu, insyaf, lalu meminta maaf, bahkan ada pula yang menerima risalah Rasulullah. Kecuali Abu Jahal karena hatinya telah tertutup oleh kesombongannya.

 

 

1 komentar: